oleh

Berpikir Kritis: Tameng Hidup di Era Kemajuan Teknologi Informasi

Kultur Berpikir Kritis sebagai penyaring informasi

Seorang Max Horkhcheimer menetapkan tujuan teori kritisnya yakni memberikan kesadaran untuk membebaskan manusia dari masyarakat irasional dan dengan demikian memberikan pula kesadaran untuk membangun masyarakat irasional tempat manusia dapat memuaskan semua kebutuhan dan kemampuanya. Pada dasarnya sikap kritis yang dimaksud bahwa manusia perlu menamkan rasa curiga pada apa yang datang dan ada yang dibawah oleh suatu perkembangan. Tetapi rasa curiga disini mesti dimaknai secara positif dalam artian bahwa segala informasi yang diterima mmesti memiliki kebenaran yang absolut atau mendekati kebenaran. Selain itu disatu sisi perlu juga menamkan sikap skeptic atau ragu-ragu terhadap pengaruh yang datang tetapi skeptic yang tidak radikal.

Ditinjau dari teori ini jika dikaitkan dengan realitas yang ada maka dapat dikatakan bahwa kekritisan berpikir merupakan alat yang dapat diapakai untuk menangkal sebuah kecenderungan mental negative manusia dalam menyajikan informasi dalam media masa ataupun informasi lainya. Dari penjelasan tentang teori kritis ini penulis menyimpulkan bahwa salah satu yang dapat membantu manusia dalam menangkal dan beradaptasi dengan merebaknya arus informasi adalah berpikir kritis dan skeptis. Seperti yang dikemukankan sebelumnya bahwa berpikir kritis sebenarnya mau menunjukan sebuah kekhasan kita sebagai makhluk berakal budi dan rasional.

Berpikir selau mengandaikan manusia sebagai makhluk rasional dan hal ini tidak mungkin terlepas dari dalam diri manusia. Selanjutnya tindakan atau pola prilaku adalah salah satu dari adanya dampak atau aktualisasi dari yang dipikirkan. Tingkah laku dapat penulis katakana sebagai pikiran yang terlihat atau pikiran yang tampak. Pernyataan ini dikaitkan dengan adanya realitas baru yang tampak sebagai sebuah pergumulan baru dalam ranah public maupun privat manusia. Dalam pergumulan itu manusia hidup menurut pertimbangannya sendiri bukan menurut hukum alam. Tentunya hal ini merujuk pada tindakan berpikir manusia itu sendiri bahwa orang yang berpikir secara baik pasti bertindak secara baik dan bijaksana. Juga orang menjadi bijaksana karena pengalaman belajar dari pengaalaman dan kebiasaan dalam bertindak.

Teknologi dan teknologi informasi datang membawa dua pengaruh besar bagi kehidupan manusia sebagai makhluk yang bereksistensi. Wajah ganda teknologi informasi menjadi suatu pergumulan manusia yang baru diamana manusia mesti belajar menentukan dimana yang baik dan buruk untuk kehidupanya sebagai manusia berakal budi. Zaman yang penuh kebebasan menuntut manusia untuk berekspresi dan berpendapat dengan bijak dengan tidak mengedepankan kepentingan dan kepuasan pribadi tetapi mengedepankan kenikmatan serta kebahagian bersama.

Berpikir kritis merupakan suatu ungkapan kekhsan sebagai makhluk yang berakal budi dan rasional. Karena kualitas sebagai manusia dapat diukur dan dinilai dari bagaimana engkau berpikir dan penyesuaian antara yang dipikirkan dan yang diaktualisasikan dalam tindakan sehari-hari. Manusia yang berakal budi dapat diukur dari kebijaksanaan berpikir dan kecintaaannya pada kebenaran.