Selain penanaman pohon, PLN juga menggelar sesi sosialisasi lingkungan bagi seluruh peserta untuk meningkatkan pemahaman mengenai fungsi ekosistem pesisir, manfaat vegetasi pantai, serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Wakil Bupati Lombok Timur, Moh Edwin Wijaya, mengapresiasi langkah kolaboratif PLN dan masyarakat dalam memperingati HMPI melalui aksi nyata pemulihan ekosistem pesisir.
“Kegiatan ini adalah warisan penting bagi generasi mendatang dan menjadi bukti bahwa pembangunan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa lokasi penanaman ditetapkan berdasarkan pemetaan sosial dan ekologi di wilayah pesisir.
Desa Jerowaru tercatat memiliki potensi mangrove hingga 45,32 hektare, sedangkan Desa Sugihan memiliki potensi pengembangan kawasan pesisir seluas 7,46 hektare.
“Aksi ini dilakukan untuk memperkuat fungsi ekologis wilayah pesisir dan meningkatkan kualitas lingkungan di Desa Jerowaru dan Sugihan dalam jangka panjang. Kami percaya, kegiatan lingkungan ini merupakan bekal bagi masa depan,” ujar Rizki.
Rizki menambahkan, program ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung Asta Cita 6 serta agenda prioritas perusahaan terkait konservasi keanekaragaman hayati.
“Penanaman ini diproyeksikan mampu meningkatkan kualitas ekosistem pesisir sekaligus menyerap lebih dari 1.500 ton CO₂ per tahun di masa mendatang,” lanjutnya.
Gerakan Roots of Energy menjadi kontribusi penting PLN dalam menjaga keseimbangan ekosistem, memperkuat ketahanan kawasan pesisir, serta mendorong pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.
Program ini selaras dengan tujuan SDG 13, 14, dan 15, sekaligus menegaskan komitmen PLN untuk menghadirkan infrastruktur kelistrikan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.***
![]()
![]()
![]()
