oleh

Komnas HAM Datangi Poco Leok, Tokoh Adat: Kami Menduga Punya Misi Bersama dengan Warga Penolak

Manggarai, SwaraNTT.Net – Pemerintah melalui PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah melakukan perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, guna menaikkan kapasitas dari 7,5 MW saat ini menjadi 40 MW.

Raimundus Wajong, sebagai tokoh masyarakat juga Koordinator Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok, dengan tegas mendukung penuh rencana pemerintah perluasan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok

Penolakan sejumlah warga terkait perluasan PLTP di Poco leok tegasnya diboncengi kepentingan oknum tertentu yang ingin menghambat serta gagalkan proyek strategis nasional (PSN) ini.

Dari awal kata Raimundus, terbaca semua pergerakan hasut warga di Poco Leok oleh sejumlah oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ingin becah belah masyarakat di Poco Leok.

Sebagai putra asli Poco Leok, yang tak mudah dihasut serta punya prinsip membangun, Ia tegaskan untuk menjadi garda terdepan dukung penuh rencana pemerintah perluasan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok.

“Terus terang, yang buat kaco serta rusak hubungan keluarga di Poco Leok, orang-orang luar yang punya misi terselubung dengan menyebarkan isu hoax ditengah masyarakat serta menyebarkan isu akan terjadi dampak buruk akibat pembangunan mulai dari sebar isu lingkungan sampai pada tatanan budaya di Poco Leok,” sebut Raimundus.

Ada hal yang kurang tepat terjadi saat ini, ambil alih struktur adat (tua gendang) karena hanya mendukung proyek perluasan PLTP di Poco Leok, apakah salah pemerintah terkait hal ini?.

“Aneh betul, mereka yang buat isu seolah-olah terjadi hal yang luar biasa di Poco Leok. Saat ini ada yang menjabat tua gendang melalui demokrasi, itu berarti mereka tidak paham struktur adat. Mereka sendiri yang merusak tatanan adat di Poco Leok, lalu isu keluar karena proyek PLTP,” terang Raimundus.

Hal ini terjadi jelas Raimundus, ada peran orang luar yang menghasut sebagian orang di Poco Leok dengan menyebarkan isu yang menakutkan.