Manggarai, SwaraNTT.Net – Terkesan pembiaran, warga Kampung Rowang, Kelurahan Rowang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyoroti keberadaan kegiatan judi sabung ayam yang akhir-akhir ini marak terjadi di Kota Ruteng.
Salah seorang warga Kampung Rowang, kelurahan Rowang yang minta kepada media ini untuk namanya dirahasiakan pada, Sabtu (03/06/2023) mengaku bahwa kegiatan judi sabung ayam di tempatnya itu sangat mengusik warga sekitar.
“Sore-sore itu, mulai dari jam tiga sore, ramai sekali di seputaran lokasi itu, motor banyak parkir di depan jalan itu,” ungkap sumber yang minta namanya dirahasiakan itu kepada media ini pada, Sabtu (03/06/2023) sore.
Dikatakannya, tempat judi sabung ayam itu dikelola oleh Roni. Ia merupakan warga kelurahan Rowang, Kecamatan Langke Rembong.
Karena itu, kata dia, pemerintah bersama aparat keamanan untuk turun tangan secepatnya untuk mengatasi penyakit sosial ini.
“Arena judi tidak dapat dibiarkan karena dampaknya sangat besar terhadap lingkungan. Belum lagi dampak buruk bagi mereka yang kerap main judi sabung ayam,” katanya.
Bukan hanya itu, kata dia, keberadaan judi sabung ayam juga mengganggu ketertiban di masyarakat. Oleh karena itu, katanya, aparat hukum diminta menertibkan praktek judi sabung ayam sebelum warga bertindak main hakim sendiri.
“Jika aparat pengamanan tidak menindak tegas pelaku judi sabung ayam maka kami akan curiga terhadap aparat hukum di daerah ini. Kami tidak menuduh aparat memberikan perlindungan kepada pelaku judi, tetapi rasa curiga itu menjadi wajar karena ada pembiaran,” jelasnya.
Sementara itu, Roni, yang merupakan pemilik lahan serta pengelola tempat judi sabung ayam itu kepada media ini mengaku bahwa sabung ayam yang ia kelola itu sudah berlangsung selama tiga (3) hari.
“Baru tiga hari itu pak, kita buka pada tiga hari yang lalu. Kita buka setiap hari dan mainnya sore hari,” ungkapnya saat menemui media ini pada, Sabtu (03/06/2023) petang.
Selain itu, pihaknya juga mengaku bahwa tempat atau lokasi judi sabung ayam itu merupakan pindah lokasi yang sebelumnya di wilayah perkuburan Rowang, tepatnya persis di belakang kantor TVRI.