Jakarta, SwaraNTT.Net – PT. PLN (Persero) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyiapkan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Dalam revisi tersebut salah satunya terkait memetakan bauran energi baru terbarukan (EBT) yang mengalami ketidakcocokan dengan pusat permintaan.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan perubahan ini diperkirakan hingga 2040. Menurutnya, sumber EBT baseload dalam skala besar memiliki lokasi yang berjauhan dari pusat permintaan.
“Nah yang baru ini kita petakan ada mismatch dengan sumber EBT baseload dengan skala besar di daerah lokasi yang memang jauh dan juga berpencar dari lokasi demand,” ujar Darmawan saat PLN Nusantara Power Connect di Jakarta, Senin (11/9), dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, dalam perubahan perencanaan RUPTL akan dibangun Green Enabling Transmission Line untuk menyesuaikan EBT dengan sumber permintaan.