Perkuat Keandalan Listrik Flores, Pemerintah Kejar Tambahan Kapasitas 60 MW dari Panas Bumi Ulumbu Poco Leok dan Mataloko

MANGGARAI, SwaraNTT.net – Pemerintah pusat melaui PT. PLN (Persero) terus berupaya menambah kapasitas listrik di kepulauan Flores seiring dengan pertumbuhan konsumsi listrik yang terus meningkat.

Sistem kelistrikan di Pulau Flores kini terkoneksi antara sistem listrik Flores Bagian Barat dan Sistem Listrik Flores Bagian Timur menjadi Interkoneksi Sistem Flores dengan kapasitas terpasang 104,2 MW dan beban puncak 99,14 MW.

Berdasarkan data PT. PLN kapasitas listrik terpasang Flores 104,2 MW bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) sebesar 62,8 MW dengan beban puncak 64,5 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 14,0 MW beban puncak 14,26 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 6,8 MW beban puncak 5,22 MW, Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 15,0 MW beban puncak 13,64 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 3,6 MW beban puncak 1,52 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2,0 MW.

Baca Juga: PT. PLN Bantu Warga Poco Leok Budidaya Hortikultura, Pendamping: Poco Leok Optimis Jadi Lumbung Sayur

Baru-baru ini, pemerintah resmi mengatur percepatan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Transisi Energi pada sektor ketenagalistrikan. Regulasi ini ditandatangani oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 10 April 2025.

Sebagaimana diketahui, peraturan tersebut berisi peta jalan untuk mengakhiri operasional PLTU batu bara guna mencapai target net-zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Baca Juga: Komit Dukung Pengembangan Panas Bumi di Flores, Gubernur NTT: Panas Bumi adalah Peluang Bukan Ancaman