Selain melalui udara, material juga dikirim lewat jalur darat dan laut dengan dukungan penuh TNI AD dan Kepolisian.
Darmawan mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah terdampak hanya dapat dijangkau melalui jalur udara, sehingga helikopter menjadi alat vital dalam pengangkutan material.
“Kami harus menggunakan helikopter untuk membawa material ke lokasi. Ada helipad yang harus dibuka, dan TNI serta Kepolisian ikut membantu. Kekompakan ini menjadi kekuatan besar dalam percepatan pemulihan,” ujarnya.
Polri turut berperan penting dalam memastikan kelancaran komunikasi di tengah kondisi jaringan telekomunikasi yang sempat terputus.
TNI AD juga membuka akses menuju daerah yang terisolasi, mengerahkan truk logistik, dan membantu menembus jalur yang sebelumnya sulit dilewati karena lumpur dan material longsoran.
Kolaborasi ini mempercepat proses pemulihan jaringan distribusi, perbaikan infrastruktur, serta pengoperasian kembali gardu dan jaringan transmisi di berbagai titik.
Selain pemulihan teknis, seluruh instansi juga menggalang dukungan kemanusiaan. Pendirian posko, dapur umum, serta fasilitas pendukung lain dilakukan bersama sebagai wujud solidaritas untuk masyarakat Aceh.
“Seluruh komponen kekuatan Indonesia bergerak bersama. Dengan semangat perjuangan dari tim PLN, pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat, kami merasakan kekompakan luar biasa. Semoga Allah SWT memudahkan ikhtiar ini agar Aceh segera pulih,” tutup Darmawan.***
