JAKARTA, SwaraNTT.net – Presiden Prabowo Subianto meresmikan operasi komersial dan peletakan batu pertama (groundbreaking) delapan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.
Delapan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) diresmikan pengoperasian dan pembangunannya oleh Presiden Prabowo Subianto dengan total kapasitas mencapai 351,9 Megawatt (MW) yang terdiri dari tiga PLTP COD atau memasuki tahap operasi serta ada lima PLTP tahap pembangunan (groundbreaking). Delapan PLTP tersebut mampu menyerap investasi mencapai Rp23,34 triliun.
Proyek PLTP ini juga mampu menyerap 8.761 tenaga kerja. Serta mampu melistriki 390 ribu rumah tangga atau pelanggan listrik.
Prabowo menyatakan Indonesia punya modal yang kuat untuk menjadi bangsa besar melalui swasembada energi. Peresmian dan pengoperasian PLTP ini jadi bukti bahwa Indonesia bisa menuju zero carbon emissions tepat waktu dari yang direncanakan.
“Energi bagian penting dalam kedaulatan bangsa. Kita punya sumber energi terbarukan. Itu semua ada, tinggal kita kelola dengan baik,” kata Prabowo disela peresmian pengoperasian dan pembangunan proyek pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dipusatkan di PLTP Ijen Unit 1, pada Kamis (26/6).
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan panas bumi sudah jelas memberikan kontribusi besar baik dalam penerimaan negara maupun dari sisi penurunan emisi.
“Manfaat EBT dorong industri lokal dengan TKDN 40%. Kontribusi PNBP dari geothermal Rp426,5 miliar per tahun,” ungkap Bahlil.