“Dia hadir itu untuk memberikan penekanan kepada pemerintah daerah, agar Refined, Bleached, Deodorized (RBD) episode 17 Merdeka Belajar ini benar-benar diberikan untuk daerah yang bahasanya direvitalisasi,” ujarnya.
Ada 5 bahsa daerah di NTT kata Elis yang direvitalisasi yaitu Bahasa Dawan, Bahasa Abui, Bahasa Rote Ndao, Bahasa Kambera dan Bahasa Manggarai.
Lebih lanjut Elis Festval Tunas Bahasa Ibu semestinya dilakukan oleh Pemda Kabupaten yang bekerja sama dengan Dinas PPO, Dinas Perpustakaan, Dinas Peri wisata dan Dinas yang lain, tetapi karena baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Manggarai, sehingga kata Dia belum bisa dilepas.
“Karena ini baru pertama kali dilakukan, maka kami tida bisa lepas festival ini,” jelasnya.
Diharapkan dari kegiatan festival ini lanjut Elis ada peserta terbaik yang terpilih, sehingga bisa diikutsertakan dalam Festival Tinas Bahasa Ibu tingkat Provinsi yang nanti akan digelar secara daring, mulai tanggal 25 – 30 November 2022 mendatang.
“Semua hasil kegiatan dalam festival itu nanti kita kasih masuk di YouTube dan di TVRI, dan nanti ada juri yang menilainya,” ujar Elis.
Untuk itu Dia berharap dengan Festivak ini bisa memberikan angin segar bagi anak muda dan anak-anak agar mereka paham bahwa ternyata Bahasa Daerah itu bagus kalau dilombakan. Sekolah juga kata Dia agar menerapkan bahasa daerah yang baik dan benar sehingga, bahasa daerah Manggarai tidak akan punah seiring dengan terus bergantinya generasi.
“Harapan saya anak-anak yang ikut revitalisasi hari ini mampu berbahasa Daerah secara indah, kita juga minta kepada semua sekolah kalau bisa wajib menerapkan Bahasa Daerah yang baik dan baku. Semoga Bahasa Manggarai ini selama 10 tahun kedepan masih hidup dan tetap lestarikan,” ujar Elis.
Ada tiga hal penting kata Elis yang harus dipegang oleh kita semua saat berkomunikasi yaitu, Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.
Hal itu harus seimbang sebagai warga Negara Indonesia. Jadi, wajib berbahasa Indonesia. Tetapi sebagai daerah yang banyak suku wajib mengetahui Bahasa Suku ataupun Bahasa Daerah masing-masing.
“Karena ini adalah kekayaan bangsa. Kekayaan Indonesia adalah indentitasnya adalah bahasa suku selain budaya,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Fransiskus Gero memberikan apresiasi kepada kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, yang sudah melaksanakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Revitalisasi Bahasa Manggarai.