Ruteng, SwaraNTT.Net – Agradi Aryatama, Bagian Komunikasi dan TJSL PLN UIP Nusa Tenggara menegaskan perbedaan sistem kerja Geotermal dengan Tambang.
Hal itu dipaparkan oleh Agradi Aryatama saat menggelar kegiatan Site Visit bersama para jurnalis di Kabupaten Manggarai di PLTP Ulumbu pada Rabu (18/6/2025).
“Geotermal bukan tambang, karena cara kerjanya tidak melibatkan pengambilan bahan galian dengan menggali, mengebor, dan mengangkut material yang meninggalkan lubang besar,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan geotermal bersumber dari magma panas bumi di bawah permukaan yang memanaskan batuan dan air.
“Air hujan meresap ke dalam tanah pada kedalaman 1.000-3.000 meter hingga mencapai zona panas, lalu berubah menjadi uap. Tekanan uap ini kemudian dijaga oleh lapisan batuan kedap air,” Ujarnya.
Pada kesempatan itu dia juga menyebut bahwa Geotermal di Indonesia telah beroperasi secara resmi pada tahun 1983.
“PLTP Kamojang berkapasitas 30 MW diresmikan oleh Presiden ke 2 Indonesia Soeharto (1983)” Ungkap Agradi Aryatama.
Hal serupa juga disampaikan Roya Ginting, Kepala Teknis Panas Bumi (KTPB), yang menyebut geotermal merupakan sumber energi yang stabil dan dapat diandalkan, karena tidak bergantung pada faktor-faktor alam yang tidak dapat diprediksi seperti sinar matahari atau angin.
![]()
![]()
![]()
