oleh

Konsultasi Publik dan Kunjungan KfW Pengembangan PLTP Ulumbu 5-6, Warga Poco Leok: Kami Butuh Listrik, Kami Mau Maju

Manggarai, SwaraNTT.net – Gelaran konsultasi publik (3-4 September 2024) dan dialog bersama perwakilan Bank Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) Jerman melalui tim independen Monkey Forest Consulting (MFC) (6 September 2024) pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 5-6 di Poco Leok, Manggarai, disambut dukungan dan harapan oleh warga dan pemilik lahan sekitar wilayah kerja panas bumi (WKP).

Dalam kegiatan konsultasi publik, tokoh masyarakat sekaligus mantan Kepala Desa Wewo, Petrus Madaragat, berbicara lantang kalau pihaknya sangat mendukung penuh pengembangan PLTP Ulumbu 5-6. Ia menuturkan bahwa warga Desa Wewo tidak pernah menolak upaya pemerintah dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan daerah.

“Kalau ada segelintir masyarakat Desa Wewo yang menolak jangan dipikirkan dan jangan hiraukan itu,” kata Petrus Madaragat.

Harapan juga disampaikan warga melalui dialog bersama perwakilan Bank KfW Jerman melalui tim independen MFC, Nestor Castro dan tim, dalam kegiatan dengar pendapat di rumah adat Gendang Mesir, Jumat, 6 September 2024.

Dalam kunjungan itu, Nestor Castro dan tim disambut hangat dan diterima secara budaya Manggarai oleh para tua gendang serta tokoh adat dari Gendang Tere, Jong, Rebak, Mesir, Lungar, Ncamar, Leda, Lelak, Cako, dan Mano.

“Seluruh warga Gendang Lelak sangat mendukung program geothermal, karena kita semua ingin maju. Kami butuh listrik karena kami percaya listrik membawa kemajuan untuk kami semua,” ujar Mama Leviana Saul, warga Gendang Lelak.

Sepakat dengan Mama Leviana Saul, Mama Olivia Lamus, warga Gendang Mesir, juga sangat mendukung geothermal karena pembangunan PLTP Ulumbu sejauh ini telah membuka lapangan kerja bagi anak cucu.