Meskipun bagi sebagian orang ini problematik karena mungkin menjadi fakta yang menjelaskan mengapa Lokalisme banyak daerah dengan semua upaya untuk me-nasional-(isasi)-kan kebudayaan-kelebihan-pahlawan lokalnya masih terhambat regulasi ketat yang menyeleksi dalam nalar superioritas mereka yang berasal dari etnis yang dominan kalau bukan hegemonik.
Seolah sudah menjadi suratan takdir dalam ber-NKRI, pelbagai upaya menuju kesitu hanya bisa mencapai puncaknya dalam atribut-atribut pakaian dan budaya daerah yang dikenakan pada upacara-upacara bendera tiap hari raya kebangsaan berbagai jenis di setiap tingkatan pemerintahan, bukan suatu keputusan tinggi yang berlaku nasional dan mengikat semua untuk semua.
Sembari merayakan Hari Pendidikan nasional kita, mungkin soal ini perlu terus didiskusikan dan dicari jalan keluarnya. Selamat Hari Pendidikan Indonesiaku, Indonesia Kita, Indonesia Semua.