Hasil dari penelitian ini sambungnya, akan menjadi rekomendasi Kemenristek sebagai pengentasan masalah Stunting di NTT, pada tahun 2023 dan tahun 2024.
“Saya meyakini banyak model yang telah dibuat oleh Pemda Manggarai terkait penanganan stunting, tetapi kami coba secara bersama-sama ambil bagian secara sinergi pentahelix dalam mencari model ala perguruan tinggi,” tutupnya.
Sementara Wabup Heri Ngabut, dalam sambutannya mengapresiasi kepada perguruan tinggi dari Undana Kupang, karena jadikan tiga desa di Kabupaten Manggarai, menjadi model penanganan Stunting.
“Penting kehadiran perguruan tinggi (Undana Kupang) dalam pemberantasan Stunting,” ungkapnya.
Menurut Wabup Heri Ngabut, sangat penting pendekatan akademik dan pendekatan praktis untuk mencari model dalam penanganan Stunting.
Ia juga menyebutkan, penuntasan permasalahan stunting secara komprehensif memerlukan sinergi dan kerja bersama dengan berbagai pihak.
Ia juga menyebutkan, untuk mengefektifkan proses fasilitasi konvergensi pencegahan stunting, pemda Manggarai melalui setiap organisasi perangkat daerah wajib ada perhatian terhadap persoalan stunting.
Penanganan Stunting konsep Pentahelix, kata Wabup Heri Ngabut, memanfaatkan kehebatan semua elemen untuk menemukan cara untuk menyelesaikan soal dalam penanganan Stunting.
