Sejak saat itu, rumah Maria tak lagi gulita. Ia bisa menyalakan lampu saat Natal untuk pertama kalinya dalam hidupnya—sebuah momen haru yang tak akan terlupakan.
Hal serupa juga terjadi pada Martha Idut, janda tua di Dusun Marukure. Sejak anaknya merantau 15 tahun lalu, ia hidup sendirian. Kini rumahnya terang berkat pengorbanan dan perhatian tulus dari Polisi Hery.
Membuka Akses, Menumbuhkan Harapan
Tidak hanya soal listrik, Bripka Hery juga membantu warga dalam hal administrasi dan layanan dasar. Seperti Elisabeth Jaok, seorang gadis tunanetra dari Desa Bamo yang tak bisa sekolah karena tak memiliki dokumen kependudukan. Bripka Hery turun tangan memfasilitasi perekaman KTP dan Kartu Keluarga agar Elisabet bisa mengakses bantuan pemerintah.
Ia juga membantu Andreas, seorang bocah penderita higroma colli—kelainan bawaan di leher. Saat keluarganya sudah menyerah karena biaya pengobatan yang mahal, Bripka Hery menggalang dana secara daring dan membawanya ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Kini Andreas sehat dan bisa bermain seperti anak-anak lainnya.
Melayani Bukan untuk Dilihat
Tak ada sorotan kamera. Tak ada publikasi resmi. Apa yang dilakukan Bripka Hery selama ini murni lahir dari hati yang ingin menolong sesama. Ia menempuh medan berat, menyeberangi bukit dan sungai, hanya untuk menjangkau satu-dua warga yang membutuhkan bantuan.