Bupati Hery Nabit Resmikan Program Girls Football di Manggarai

“Setahu saya, mahluk paling kuat itu adalah perempuan, kalau terbiasa nantinya mereka akan bisa, hilangkan kata saya tidak bisa. Sekali lagi terimakasih kepada PLAN Internasional,” lanjutnya.

Terpisah, Direktur Plan International Indonesia, Ida Ngurah menjelaskan bahwa Girls Football 3.0 akan fokus pada pelatihan sepak bola yang inklusif, serta menyelenggarakan lokakarya tentang hak-hak anak, kesehatan reproduksi, dan pencegahan kekerasan berbasis gender.

Direktur Program Yayasan Plan International Indonesia itu, memberikan gambaran mendalam tentang sejarah dan filosofi di balik sepak bola perempuan. Menurut Ida, perjalanan sepak bola perempuan bukan sekadar tentang olahraga, melainkan sebuah perjuangan panjang demi kesetaraan hak.

“Kalau bicara soal sepak bola, mungkin teman-teman tahu bahwa sepak bola perempuan ini sejarahnya sangat panjang, mungkin lebih panjang daripada umur kita semua,” ungkap Ida, mengawali pemaparannya.

“Kami percaya bahwa setiap anak perempuan memiliki potensi tak terbatas. Melalui sepak bola, kami ingin menciptakan ruang aman bagi mereka untuk belajar, tumbuh, dan menjadi agen perubahan di komunitasnya,” kata Ngurah.

Yayasan Plan International, lanjut Ida, memiliki ambisi besar untuk memastikan bahwa dunia ini adalah dunia yang setara untuk anak perempuan dan juga untuk anak laki-laki.

“Kami akan melakukan apapun, segala hal, cara agar dunia kesetaraan itu terwujud dengan melakukan salah satunya adalah dengan berinovasi,” ujarnya.