“PT. Erela berangkat dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kemudian juga karena prevalensi katarak yang tinggi di Indonesia,” ungkapnya.
Kondisi itu menggugah perusahaan pembuatan dan pengembangan produk-produk kesehatan mata kemudian menginisiasi penyelenggaraan baksos operasi katarak kepada 89 pasien secara gratis.
“Dalam menjalankan kegiatan ini, Erela tidak bisa berjalan sendiri karena pasti membutuhkan peralatan serta operator tim medis,” terangnya.
Terkait dengan penyebab penyakit katarak, dr. Widya, Sp.M, mengatakan disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet, komplikasi dari penyakit diabetes melitus serta penggunaan steroid dalam jangka panjang.
Dari total 148 yang ikut mendaftar kata dr. Widya, Sp.M, yang akan menjalani operasi hanya 89 orang.
Tim medis dalam menentukan pasien yang akan lanjut ke tahap operasi lanjutnya, dilakukan pemeriksaan visus atau ketajaman penglihatan setiap pasien.
“Kita akan melihat ketajaman penglihatan kurang dari 6/60. Dan si pasien bisa membandingkan sinar gelap atau terang,” jelasnya.
Ia juga menambahkan usia yang sangat rentan kena katarak itu pada usia 60 tahun, ” ada juga yang kena katarak pada usia kurang dari 50 tahun biasanya disebabkan karena komplikasi penyakit seperti penyakit gula atau karena katarak bawaan”.
Ada dua metode dalam operasi katarak, diantaranya melalui teknik Fakoemulsifikasi kategori ringan atau sedang, dengan irisannya hanya 2 Mili tanpa pendarahan dan metode Ektrakapsular dengan kategori keras.