“Dulu saya hanya masak untuk keluarga. Sekarang bisa bantu dapur MBG dan ikut bantu ekonomi rumah. Dapat insentif, dan kami jadi lebih mandiri,” ujar Yohana, relawan SPPG Carep.
Untuk region Manggarai, setidaknya 2 dapur umum telah beroperasi dan mempekerjakan warga lokal. Selain itu, permintaan bahan pangan lokal meningkat secara signifikan, sehingga mendongkrak omzet petani, peternak, dan pedagang sayur di pasar-pasar tradisional.
Visi Indonesia Emas 2045 menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Di sinilah MBG memainkan peran krusial sebagai fondasi masa depan bangsa. Anak-anak yang sehat secara gizi akan tumbuh menjadi generasi produktif, kompetitif, dan unggul.
“Kami bukan hanya memberi makan. Kami sedang membentuk masa depan Indonesia yang sehat, kuat, dan mandiri. Ini adalah kerja peradaban,” kata Ansgariana Yetri.
Berbagai studi membuktikan bahwa asupan gizi yang cukup sejak dini meningkatkan konsentrasi belajar dan mengurangi risiko stunting. Di Manggarai, tren ketidakhadiran siswa karena sakit pun menurun sejak pelaksanaan MBG.
Kehadiran MBG menumbuhkan semangat gotong royong. Kini banyak warga desa ikut terlibat, mulai dari menyumbangkan bahan makanan, menyediakan air bersih, hingga ikut membantu di dapur umum. Beberapa desa bahkan mengalokasikan dana desa untuk mendukung logistik program.