Labuan Bajo, SwaraNTT.Net – Calon Bupati dan Wakil Bupati paket Maria Geong dan Silverius Sukur (MISI), melakukan kampanye tatap muka di kampung Wora, Semang, Welak, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menawarkan tekat dan niatnya untuk membangun daerah itu menjadi lebih hebat dan unggul melalui pemberdayaan ekonomi, di semua sektor ekonomi Mabar pada lima tahun mendatang, senin, (23/11/2020).
Menurut, Silverius Sukur, calon wakil Bupati dari partai PDI Perjuangan, menjelaskan, paket Misi yang maju di hajatan pilkada kali di Kabupaten Manggarai Barat karena melihat masih banyak permasalahan pokok yang dialami masyarakat Mabar saat ini.
“Dimana kondisi perekonomiannya yang masih buruk dengan pendapatan di bawah rata-rata, yakni antara besarnya pendapatan tidak sebanding dengan besarnya pengeluaran yang masih jauh lebih besar daripada pemasukan dari berbagai sektor kehidupan masyarakat perkapita”, tuturnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data yang dipegangnya selama menduduki jabatan di DPRD selama ini, angka ketergantungan ini terjadi karena belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya potensi-potensi masyarakat Mabar yang ada. Seperti peluang lapangan pekerjaan, di perhotelan, ternak, keterampilan lokal tenunan dan anyaman, tingkatan pendidikan penduduk masih stara SMP hingga S1.
Tidak hanya itu, derajat kesehatan masyarakat juga mutunya rendah, infrastruktur jalan belum beraspal dan masih banyak bertaraf lapen di desa-desa, termasuk persediaan air minum bersih bagi masyarakat masih minim.
Lebih lanjut jelas Sil, berdasarkan kondisi yang ada, karena itu paket MISI berkemauan keras saya Silverius Sukur bersama Mari Geong melalui Surat Keputusan (SK) dukungan dari beberapa partai politik pengusung PDIP, PKB, Gerindra, Prindo dan PSI, berharap mau menawarkan beberapa program unggulannya bukan janji jika paketnya mendampat dukungan dan menang pada pilkada 9 desember 2020 mendatang sesuai taglinenya “Membangun Desa Menata Kota”.
Adapun, program-program yang hendak dikerjakan nanti jika dipercayakan oleh masyarakat Mabar, memberikan bantuan beasiswa kepada 300 orang/tahun untuk studi lanjut bagi lulusan S1, ke-S2-S3 khusus bagi yang ekonomi lemah atau tidak mampu. Hal itu, dikatakannya melihat banyak potensi-potensi lapangan pekerjaan dan dunia usaha yang dikerjakan oleh orang-orang tenaga dari luar.
“Karena putera-putri kita sangat sedikit jumlahnya berpendidikan tinggi S2 dan S3 berpengaruh pada kelajuan pendapatan hasil kerja dan dunia usaha, tidak meningkat,” ucap Sil.
Sementara itu, lanjut dia kita juga kekurangan tenaga medis yang terampil dan ahli. Masih banyak pakai tenaga kontrak dari luar. Ini, menyebabkan bekerja sementara waktu mereka lalu pulang tanpa pamit ke daerah asalnya. Akibatnya pun mutu taraf kesehatan hidup masarakat sangat rendah dibuktikan dengan banyaknya penyakit-penyakit kulit, kutu dan lainnya sulit diberantas.
![]()
![]()
