Dijelaskan Gabriel, tingginya curah hujan saat ini mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak.
Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan tempat tinggalnya.
“Masyarakat harus lebih pro aktif untuk memperhatikan media penampungan air karena seringkali dilupakan untuk dibuang. Karena pada media tersebut tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk anopheles aegypti,” jelas Kabid Gabriel.
Untuk mencegah hal tersebut, kata Gabriel warga harus secara rutin melakukan pencegahan 3 M (menguras, menutup, mengubur). Apalagi, saat ini sering terjadi hujan sehingga banyak genangan air yang bisa menjadi tempat pembiakan nyamuk.
Selain itu ujarnya, pihak Dinkes Manggarai telah melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir kasus DBD di sejumlah tempat dengan dilakukan penyemprotan nyamuk dewasa menggunakan alat fogging.
“Jika ada yang terindikasi terkena DBD dengan panas tubuh tinggi disertai ada bintik-bintik merah pada lengan atau sebagainya, segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas,” ungkapnya.