Sementara narasumber lainnya, Roberto Perkasa menekankan pentingnya kekompakan pengurus dan anggota pokdariwis dalam pengelolaan desa wisata. Kekompakan dan memiliki visi yang sama menjadi modal utama pokdariwis dapat mengembangkan usaha wisata di desa.
Robert juga menegaskan keterbukaan dalam pengelolaan desa wisata dapat menghindari kecurigaan dari masing-masing anggota. “Pengelolaan Desa Wisata di Wae Lol Sangat transparan terutama soal pendapatan dari usaha wisata. Keterbukaan itu membuat kami tidak saling curiga yang membuat kekompakan sesama anggota pokdariwis terawat baik,” jelas Robert.
Sementara itu, Kadis Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefan Jemsifori mengatakan Pemerintah Manggarai Barat melalui Disparekrafbud terus mengoptimalkan potensi desa wisata melalui Program Fasmadewi.
“Ketika desa wisata ini sudah siap maka pemerintah daerah akan mendorong wisatawan yang datang ke Labuan Bajo tidak hanya ke berkunjung ke Taman Nasional Komodo tetapi juga menikmati keindahan panorama alam serta keunikan budaya yang dimiliki desa wisata” jelas Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefan Jemsifori, saat membuka pelatihan.
Jemsifori menegaskan tahun ini Disparekrafbud Manggarai Barat melakukan penguatan usaha wisata Desa Warloka di Kecamatan Komodo dan Desa Watu Tiri di Kecamatan Lembor Selatan.
“Warloka pesisir ke depan menjadi kampung nelayan modern, kalau berjalan bersama dengan desa wisata akan mendongkrak pertumbuhan wisata,” kata Kadis Jemsifori.
Penulis; Hery Salus.