Setelah proses konversi selesai, kendaraan akan menjalani uji tipe untuk memastikan hasil konversi memenuhi standar keselamatan dan laik jalan sebelum memperoleh sertifikat dan STNK kendaraan listrik.
Uji tipe tersebut meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem pengereman, pencahayaan, klakson, konstruksi kendaraan, hingga akurasi alat penunjuk kecepatan, guna memastikan kendaraan memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.
“Informasi dari PT Braja Elektrik Motor, kemungkinan besar lokasi uji tipe akan dilakukan di Kupang. Jadi seluruh kendaraan hasil konversi ini akan dibawa ke sana,” kata Gerardus.
Selain itu, SMK St. Aloisius Ruteng juga akan mengajukan permohonan ke kementerian terkait untuk pengurusan dokumen peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik, dengan pendampingan dari PT Braja Elektrik Motor.
“Kami akan urus seluruh prosesnya hingga penerbitan STNK kendaraan listrik,” tambahnya.
Kegiatan yang melibatkan 10 guru dan 5 siswa SMK Aloisius Ruteng ini merupakan tindak lanjut dari program transisi energi electric vehicle (EV) yang dijalankan PT PLN (Persero) UIP Nusra. Sebelumnya, SMK Aloisius bersama PLN UIP Nusra telah berhasil memproduksi dua unit motor listrik yang kini telah beroperasi di jalan.
Sebelumnya, rapat antara SMK Aloisius dan Pemkab Manggarai juga membahas rencana keberlanjutan program hingga lima tahun ke depan dalam mendukung transisi energi berbasis kendaraan listrik di wilayah Manggarai.
“Intinya, Pemkab Manggarai sangat mendukung program konversi yang dijalankan SMK Aloisius,” tutur Gerardus.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung pendidikan vokasi serta pengembangan energi bersih di daerah.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap kompetensi siswa dan guru SMK terus meningkat, sekaligus membuka peluang baru bagi daerah untuk beradaptasi dengan masa depan energi yang lebih hijau,” ujar Rizki.
![]()
![]()
![]()
