Dosen Muda, Idaman dan Tantangannya

Oleh: Melkianus Pote Hadi


Label dosen yang menempel pada saya menjadikannya mengemban tanggung jawab tersendiri. ”Terlebih, tidak sedikit orang yang meragukan kemampuan seorang dosen yang masih muda. Maka dari itu, saya selalu berpikiran positif dan selalu belajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan, serta memperbanyak pengalaman saya secara personal dan professional,” tantangan dosen juga datang dari interaksinya dengan mahasiswa dan pihak luar.

Saya ingin membuktikan bahwa usia bukanlah standar seorang dosen dianggap baik atau buruk. Bukan berarti, dosen muda adalah dosen yang kurang wawasan. Caranya dengan tetap memperbaharui ilmu pengetahuan saya dan juga beradaptasi dengan teknologi terkini.

Sepakat dengan pernyataan bahwa dosen muda bisa menjadi angin segar bagi perkembangan pendidikan tinggi. Pendidikan selalu berkembang seiring perkembangan zaman. Dalam rangka mendidik generasi muda, dosen muda harus melakukan adaptasi dan inovasi dalam pendidikan tinggi sering terjadi mispersepsi karena adanya perbedaan generasi antara dosen dan mahasiswa yang usianya terpaut jauh.

”Maka dari itu, dengan menambahkan dosen muda di dunia pendidikan tinggi, banyak hal yang dapat dicapai, seperti pembaruan kurikulum, teknik pengajaran, sampai tema penelitian.

Dosen yang baik adalah dosen yang dapat menerapkan kedisiplinan, tak hanya terhadap mahasiswa, namun juga terhadap diri sendiri. Disiplin adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan. Dalam konteks dosen, kedisiplinan dapat diimplementasikan dalam rangka memberi tauladan kepada mahasiswanya. ”Disiplin adalah kunci”

Dosen muda identik dengan kemudahan beradaptasi dengan mahasiswa. Namun masih banyak dosen muda yang masih kesulitan untuk menghadapi para mahasiswa. Melihat keadaan tersebut membagi tips mengahadapi mahasiswa millenials.

Komentar