“Jadi Sarjana Pertanian, jadi Sarjana Perikanan dari UKAW, tidak hanya untuk sekedar dapat gelar akademik semata, tetapi harus punya lahan pertanian atau lahan perikanan yang bisa dikelola secara mandiri, dan mampu menghasilkan income bagi diri sendiri dan keluarga. Ini menjadi bagian utama dari UKAW untuk menghasilkan para lulusan yang siap kerja di lapangan, bukan kerja di belakang meja. Jangan sampai jadi sarjana cuma diatas kertas saja,” tambahnya.
“Mari kita bangun kolaborasi, UKAW dapat menyiapkan lahan sebesar 100 hektar, untuk mendukung program TJPS,” ujar Gubernur Laiskodat.
“Saya minta kepada UKAW, identifikasi setiap mahasiswa asal Daratan Timor, dapat menyiapkan lahan 1 hektar untuk dapat dikelola saat menjalankan program KKBM atau KKN, khususnya di Kabupaten Kupang, TTS dan TTU. Kita juga sementara dalam upaya untuk melakukan budi daya Kerang dengan rencana luasan budidaya adalah 10.000 hektar, karena kerang ini dapat dimanfaatkan untuk pakan lobster, UKAW saya harapkan bisa mendesain program kolaborasi untuk budi daya berkelanjutan dari program budi daya kerang tersebut. Lahan juga bisa ditanam jagung, kelor, ubi dan lain sebagainya, paling tidak lahan dari orang tua mahasiswa minimal setiap mahasiswa satu hektar, dapat dimanfaatkan secara baik untuk ditanam, sehingga bisa produktif secara ekonomis maupun antisipasi untuk rawan pangan”, urai Putera Semau ini.
Orang Nomor Satu NTT ini juga meminta agar UKAW dapat mendorong semua mahasiswanya ikut terlibat aktif dalam menanam kelor, masing-masing mahasiswa harus bisa tanam 100 pohon.