Gubernur NTT: Banyak Orang Pintar Tapi Pintar Bodohin Orang, Tapi Bukan di Manggarai

Gubernur VBL juga menyebutkan, banyak orang hebat dan sering berdebat saya lihat, tetapi makannya susah, “Daripada berdebat dan makanya susah, ya harus kerja kan lebih bagus, biar pulang rumah bisa makan”.

“Saya kadang melihat orang seperti itu, kadang sedih melihatnya. Karena waktunya dihabiskan untuk diskusi tentang orang lain, ternyata di rumah makannya susah,” ucap VBL.

Saat ini, ungkap VBL, banyak orang yang mengaku diri pintar “tapi pintar bodohin orang lain. Kadang kita mengaku diri pintar namun tidak bisa mengejar ketertinggalan, nah itu dampaknya”.

“Orang kira kita pintar, itu pintar bodohin orang itu. Itulah kita punya kelemahan, tapi bukan di Manggarai,” ucap Gubernur VBL.

Orang seperti ini kata dia, menjadi tantangan bersama kedepannya karena mengaku diri orang pintar yang dapat memanfaatkan orang lain. Pikiran-pikiran ngawur dalam dirinya harus diusir dengan cara kembangkan potensi dalam dirinya.

Sebagai orang NTT, jelas VBL, harus bangga karena Presiden Jokowi lebih memilih Labuan Bajo menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian (Asean) beberapa pekan lalu dan suskses.

Dengan memilih Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT Asean, ungkap Gubernur VBL, menjadi momentum kebangkitan Nusa Tenggara Timur, khususnya pada sektor pariwisata.

Untuk mendukung sektor pariwisata Labuan Bajo, jelas VBL, masyarakat NTT harus bisa membaca peluang “misalnya apa-apa saja yang dibutuhkan setiap restorant. lihat saja kain tenun kita banyak dibeli delegasi saat KTT Asean”.