Hery Nabit Gelar Ritus Adat ‘Teti Tangkal’ Hingga Sebut Nasib Nakes

Ia juga menyebutkan jangan membandingkan kesuksesan seorang pemimpin dengan mengukur masa jabatannya sepuluh tahun dengan tiga tahun saja “

“Ada orang yang mengukur saya dan berharap sama dengan orang yang masa kerjanya 10 tahun. Dulu dia kerjanya 10 tahun, jangan samakan saya yang masa kerjanya hanya 3 tahun dengan situasi pandemic Covid-19,” ungkap bupati Hery Nabit dihadapan para pendukungnya.

Nasib 249 Nakes Non-ASN

Bupati Manggarai Herybertus Nabit, mengatakan keputusannya untuk tidak memperpanjang Kontrak kerja dengan ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Non-ASN, bukan karena dirinya sedang membeci para Nakes tersebut.

Lebih lanjut ia menegaskan, dirinya sedang mengajarkan tentang hak, penghormatan dan disiplin terhadap atasannya dalam berorganisasi.

“Kalau tidak disiplin dan ikut aturan silahkan keluar,” terangnya.

Terkait dengan nasib ratusan Nakes tersebut sebutnya akan diatur kembali karena masih ada waktu.

“Nakes yang dirumahkan itu, adik-adik saya sendiri. Masih ada waktu untuk saya atur kembali ratusan Nakes ini. Kalau saya tidak keras, orang pake mereka untuk demo dimana-mana sebagai alat politik,” bebernya.

Banyak orang menilai terkait keputusan rumahkan Nakes, kata bupati Hery Nabit dinilai pemimpin yang tidak pakai hati “Saya punya hati nurani sudah dipakai di bulan November 2023 lalu, saat pemerintah pusat perintahkan pemberhentian untuk seluruh tenaga honorer di kabupaten Manggarai, tetapi saya tetap pada posisi mempertahankan ribuan tenaga honorer”.

Alasannya tetap mempekerjakan ribuan tenaga honorer pada November 2023, karena ada ribuan orang yang harus diberi makan “hati nurani saya dipakai untuk tetap mempertahankan ribuan tenaga honorer”.

“Setiap bulan saya dapat surat teguran dari pemerintah pusat terkait tenaga honorer yang belum dirumahkan oleh Pemda Manggarai, saya tidak mau respon dan saya pasang badan untuk itu,”.

“Kalau saya sudah pakai hati nurani, jangan juga injak saya. Saya tidak sedang omong jago tetapi bicara soal kepedulian, bukan juga soal urusan politik di Pilkada mendatang namun soal saling menghargai satu sama lain” ungkap politisi PDI-Perjuangan ini.

Maju Lebih Cepat ‘Tuntaskan’

Tagline Maju Lebih Cepat dan Tuntaskan sebut Hery Nabit, karena sudah belajar banyak hal serta telah menemukan soal sejak dirinya menjadi bupati.

Memilih ‘Maju Lebih Cepat dan Tuntaskan terangnya karena masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan maka butuh Maju Lebih Cepat.