Manggarai, SwaraNTT.Net – Kembali maju sebagai calon Bupati Manggarai pada hajatan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang, Herybertus Nabit menggelar ritus adat ‘Teti Tangkal’ di Kampung Todo, kecamatan Satar Mese Utara, Manggarai.
Ritus adat perutusan ini dihadiri ratusan orang dari berbagai kecamatan dari wilayah kabupaten Manggarai. Tidak hanya itu, acara adat besar ini juga dihadiri jajaran pengurus DPC PDI-Perjuangan Manggarai serta keluarga besar Todo-Pongkor, di Kampung Todo, pada Rabu (3/7/2024).
Tampil dalam balutan busana adat dan suara yang meyakinkan, dalam orasinya Herybertus Nabit menyampaikan gagasan utama pencalonannya.
Dia bersyukur karena sejak tahun 2010 dirinya pertama kali maju sebagai calon bupati di kabupaten Manggarai keluarga besarnya serta tim pemenangan dan pendukungnya terus memberikan dukungan secara penuh hingga saat ini.
Jadi Bupati di Situasi Covid-19
Tantangan terberatnya pasca dilantik menjadi Bupati Manggarai pada tahun 2021 kata Hery Nabit disaat situasi Pandemi Covid-19 melanda dunia hingga ke pelosok daerah di Indonesia.
Kompleksnya masalah yang ditimbulkan karena adanya pandemi Covid-19 di berbagai sektor ini, menjadi sebuah tantangan baginya sebagai Bupati terpilih yang akan mengurus masyarakat Manggarai hanya 3,5 tahun secara normal dalam kepemimpinannya.
Sejak dilantik pada 26 Februari 2021, Ia menjelaskan, dihadapkan pada situasi sulit antara hidup dan mati.
“Saya jadi Bupati disaat situasi sulit akibat Pandemi Covid-19. Pilihannya hanya ada dua ‘Hidup atau Mati’,” sebutnya dihadapan keluarga besar serta pendukungnya.
Pilihannya kata dia memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 kepada masyarakat Manggarai.
“Ini alasannya sejak saya dilantik jadi Bupati tidak kosentrasi pada infrastruktur karena fokus pada masalah kesehatan,” bebernya.
Sejak dikelurnya Keppres No. 7 Tahun 2023, oleh presiden Joko Widodo, yang menetapkan status pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah berakhir, pihaknya mulai fokus pada pekerjaan infrastruktur di kabupaten Manggarai dengan berbagai program lainnya.
Pada tahun 2022 sebutnya, melakukan pinjaman daerah sebesar Rp 110 Miliar melalui Bank NTT sebagai momentum kebangkitan pembangunan pasca Covid-19 di kabupaten Manggarai.
“Dampak dari pinjaman daerah ini adalah biaya pajak dinaikkan untuk mengembalikan dana pinjaman daerah sebesar Rp110 Miliar,” sebutnya.
Dalam proses pengembalian dana pinjaman tersebut jelasnya akan diselesaikan pada Desember 2024 mendatang.
“Sejak tahun 2022 sudah mulai pembangunan infrastruktur jalan, bangun gedung sekolah serta sejumlah kegiatan lainnya dari dana pinjaman daerah,” ucap Hery Nabit.