Jaga Kualitas Air, Aktivitas PLTP Ulumbu Eksisting Tak Mengganggu Keberagaman Biota Sungai Wae Kokor

Manggarai, SwaraNTT.Net – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menjawab berbagai dugaan negatif terkait aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 4 x 2,5 MW, terutama sehubungan dengan kualitas air sisa produksi yang dikhawatirkan mengancam biota Sungai Wae Kokor.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar wilayah PLTP Ulumbu eksisting, PT PLN (Persero) melakukan pemantauan lingkungan hidup selama tiga bulan sekali, tak terkecuali dalam mengamati perubahan keanekaragaman biota air sungai.

Baca Juga: Padi Tumbuh Subur di Kawasan PLTP Ulumbu, Margareta: Kalau Dirawat Baik

Ada tiga metode pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan, yakni pengamatan langsung ke Sungai Wae Kokor dan pada condensing system, memantau apakah ada kerusakan terhadap biota sungai di sekitar lokasi pembangkit, serta memantau apakah pemeliharaan rutin condensing system dengan cooling tower sudah dilakukan.

Meneruskan catatan Laporan Pemantauan Lingkungan PLTP Ulumbu Triwulan IV Tahun 2023 oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT) diketahui seluruh nilai parameter uji berada di bawah baku mutu yang sudah ditetapkan.

“Hasil pengujian menunjukan kualitas air sisa produksi telah sesuai dengan ketentuan dan tidak menimbulkan gangguan pada biota akuatik di Sungai Wae Kokor,” ujar General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.

Berdasarkan pantauan, terdapat 2 kelompok fitoplankton dan 2 kelompok zooplankton. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) fitoplankton di bagian hulu Sungai Wae Kokor yaitu sebesar 2 dengan keanekaragaman sedang dan di bagian hilir Sungai Wae kokor yaitu 1,71 dengan keanekaragaman sedang.

Nilai Indeks Keanakaragaman (H’) zooplankton di bagian hulu dan hilir Sungai Wae Kokor yaitu 1,04 dengan keanekaragaman rendah. Kategori keanekaragaman ini sesuai dengan kriteria Wilhm dan Doris (1966) dalam Yuliana et al. (2012) yaitu bahwa nilai H’ ≤ 1 termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah dan nilai 1 ≤ H’ ≤ 3,00 termasuk dalam kategori sedang dan kestabilan komunitas sedang.