Untuk kali ini, sambung Ester, pihaknya hanya menyelenggarakan pasar murah ini di Kecamatan Reok saja dengan pertimbangan jumlah penduduk muslim terbanyak di Kabupaten Manggarai, sedangkan di Kecamatan lain belum sempat dilaksanakan.
Terkait batasan pembeli, Ester menjelaskan, satu orang pembeli hanya diperbolehkan membeli 2 liter, 2 kilo atau 2 paket saja karena pihaknya menginginkan semua masyarakat harus kebagian jatah pasar murah ini.
“Satu orang diperbolehkan dua saja yah karena kita mengingat yang lain, semua harus kebagian, artinya ada pemerataan,” ujar Ester.
Ia menepis jika pasar murah ini diselenggarakan atas alasan terjadinya kelangkaan minyak goreng, tetapi karena harga barang yang masih fluktuatif.
“Jadi bukan karena kelangkaan minyak goreng yah. Ini hanya menekan soal harga barang yang kadang naik, sehingga dengan cara inilah kami bisa bantu masyarakat,” tandas Ester.
Ia mengaku, stok barang yang sedang dipasarkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan para pembeli, terutama umat muslim yang akan merayakan hari kemenangan.
Di akhir penjelasannya, wanita berparas cantik ini berharap, agar pasar murah tersebut dapat memberi keringanan lebih khusus soal jangkauan harga kepada masyarakat yang berbelanja.
Sementara itu, salah seorang pembeli asal Kecamatan Reok, Alwi Haji Jamaludin mengaku, merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini, sebab harga barangnya cukup untuk dijangkau menjelang hari raya idul fitri.
Diakuinya juga, harga barang yang ia beli di toko memang berbeda dengan harga barang yang dijual di pasar murah, sungguh sangat membantu.
“Di toko harga barangnya mahal. Kalau di sini harganya sangat membantu sekali. Bayangkan saya hanya membeli dengan uang Rp 100.000 sudah bisa bawa pulang 4 kantong jenis barang. Luar biasa sekali,” pujinya.
Terkait persiapan Lebaran H-4 ini, Alwi mengaku akan mempersiapkan semua stok kebutuhan dapur lebih khususnya minyak goreng. Dan semua stok itu akan dibeli di pasar murah.
![]()
![]()
