Untuk menghasilkan listrik dari energi angin diperlukan sejumlah komponen seperti turbin angin, generator, menara (tower), serta sistem pengontrol dan pemantau.
Proyek PLTB pertama di Indonesia berada di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Tengah dengan kapasitas mencapai 75 megawatt (MW).
3. PLTP
Salah satu potensi EBT yang dimiliki Indonesia adalah panas bumi. Kekayaan panas bumi Tanah Air mencetus penggarapan PLTP di beberapa lokasi di Indonesia.
Pemanfaatan PLTP yakni dengan membuat sumur dalam hingga mencapai titik panas bumi. Selanjutnya, energi tersebut dialirkan untuk menggerakan turbin yang nantinya menghasilkan energi listrik.
Adapun salah satu proyek PLTP yang tengah menjadi fokus PT PLN (Persero) ialah PLTP Ulumbu yang berada di pulau panas bumi, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
4. PLTA
Prinsip kerja PLTA mirip dengan pembangkit EBT lainnya, yakni dengan memanfaatkan putaran turbin yang digerakan oleh aliran air untuk menghasilkan energi listrik.
Umumnya, PLTA berada di sebuah bendungan. Pembangkit EBT ini mengkonversi derasnya terjangan aliran air melalui generator menjadi listrik.
Adapun komponen penting pada pembangkit ini, yaitu mesin konversi energi, penstock, turbin, draft tube, power house, dan electricity terminal.
Salah satu PLTA di Indonesia yakni PLTA Sigura-Gura, Samosir, Sumatera Utara. PLTA ini memiliki tiga bendungan di dekat Danau Toba, dengan staisun bawah tanah pertama di Indonesia dengan kedalaman 200 mdpl.
5. PLTBm
PLTBm menghasilkan energi listrik menggunakan biomassa, yakni bahan-bahan organik yang berasal dari proses fotosintetik. PLTBm merupakan pembangkit EBT dengan tingkat implementasi yang masih sedikit.
PLTBm menggunakan teknologi Gassification, Landfill, and Anaerobic Digestion (GALFAD). Teknologi ini yang nantinya akan mengubah biomassa menjadi energi listrik.
Salah satu PLTBm berada di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
![]()
![]()
