Ruteng,SwaraNTT.Net – Pasca pelaksanaan debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai yang digelar pada Sabtu (14/11/2020) lalu, Deno Kamelus berkeliling Manggarai, menyampaikan kampanye menentang upaya paket Hery-Heri (H2N) untuk menaikkan tambahan penghasilan (Tamsil), bagi guru Non PNS di Kabupaten Manggarai sebesar 100%, jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai.
Deno Kamelus, yang kembali maju sebagai sebagai calon Bupati Manggarai dan masih berpasangan dengan Viktor Madur untuk periode 2020-2025, saat kampanye di berbagai tempat yang dikunjunginya menyampaikan, jika Tamsil bagi guru Non PNS di Manggarai dinaikkan 100%, maka dibutuhkan dana sebesar Rp 53 miliar.
Deno Kamelus berupaya meyakinkan publik, khususnya guru-guru Non PNS dengan menyodorkan jumlah anggaran yang sangat fantastis sehingga dinilai bahwa apa yang direncanakan oleh paket H2N itu tidak masuk akal karena terlalu bombastis dan tidak realistis.
Hal inipun mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Fraksi PKB, Florianus Kampul. Dia menilai, apa yang disampaikan Deno Kamelus terkait besaran anggaran jika dinaikan sebesar 100% yaitu Rp 53 miliar adalah bentuk penyesatan kepada publik dan melenceng jauh dari APBD tahun 2020, khususnya Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang ditetapkannya.
“Calon bupati Manggarai 2020-2025, Deno Kamelus yang sekarang masih manjadi bupati telah menyampaikan informasi untuk menyesatkan publik, dan apa yang disampaikannya itu melenceng dari APBD tahun 2020 yang ditetapkannya bersama DPRD kabupaten Manggarai dan juga DIPA yang ditetapkannya,” tegas Florianus Kampul melalui pers realis yang diterima media ini, Selasa (17/11/2020).
Seperti yang diberitakan beberapa media online, saat berkampanye di Nangka desa Terong, kecamatan Satar Mese Barat pada Minggu (15/11/2020), Deno Kamelus menyampaikan, jika paket H2N menaikkan Tamsil sebesar 100%, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 53 miliar.