Kantor Bahasa Provinsi NTT Bersama Dinas PPO Manggarai Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

Dalam keterangan persnya Kadis Frans, menjelaskan, bahwa Bupati dan Wakil Bupati Manggarai mendukung penuh seluruh rangkaian kegiatan Revitalisasi, Bahasa Daerah yang dilaksanakan selama dua hari.

Lebih lanjut Dia menjelaskan pada kurun waktu kurang lebih 20 tahun terakhir, ada 30 lebih bahasa di dunia yang terancam punah. Dan, untuk NTT salah satu bahasa yang terancam punah adalah Bahasa Daerah Manggarai. Maka perlu adanya revitalisasi.

“Jadi episode Merdeka Belajar ke 17 dari Menteri Pendidikan, fokusnya Revitalisasi Bahasa Daerah, untuk memelihara kembali dan menghidupkan kembali Bahasa Daerah termasuk di Kabupaten Manggarai,” kata Kadis Frans.

“Kami di Dinas PPO, sudah melakukan komunikasi dengan salah satu perguruan tinggi lokal untuk memikirkan ke depannya, untuk menerapkan mulok Budaya Daerah, diskusi ini kita sudah berjalan kurang lebih 2 tahun,” katanya.

Sehingga Dia berharap pada tahun 2023 bisa terrealisasi dan nanti Mulok Bahasa Budaya Daerah ini sudah mulai diterapkan dan isinya adalah bahasa budaya, adat-istiadat, penuturan dan sebagainya.

“Mengapa ini perlu karena khusus untuk generasi muda 30 tahun ke bawah tidak semuanya menguasai Bahasa Daerah bersama ritus-ritus adat dan budayanya. Supaya budaya-budaya daerah Manggarai, bisa dilestarikan dengan baik,” tutupnya.