“Kedepannya kita harapkan produk ini menjadi produk andalan di wilayah ini, kalau sudah dibuat perizinan nanti, maka kita akan berkembang lebih luas lagi, suatu saat nanti Kajong menjadi pusat Suplay Kecap Gula Aren dan Kedelai secara Organik, sebut Rm. Bernad.
Ia juga menyebutkan, produk Kecap dari bahan Kedelai organik dan gula aren tersebut akan dijual dengan harga Rp 20.000 per Botol.
Ia mengaku bangga dengan masyarakat Kajong dan kelompok milenial yang penuh antusias mengikuti pelatihan ini.
Terpisah, anggota DPRD Provinsi NTT, Fredi Mui, menyampaikan apresiasi kepada Rm. Bernad Palus, selain sebagai pastor paroki ia juga sebagai inisiator terbentuknya kelompok usaha ‘Hekang Dite’ yang punya kepedulian terhadap umatnya untuk berwirausaha.
Anggota DPRD NTT dari partai NasDem, juga mengatakan pelatihan pembuatan kecap tersebut merupakan program lanjutan untuk masyarakat Kajong sebagai daerah penghasil Kedelai.
Kepada kelompok usaha ‘Hekang Dite’ anggota DPRD NTT, Fredi Mui, juga berpesan, agar terus berinovasi dalam menjalankan usahanya. Selain itu, agar selalu memperhatikan kualitas dalam pengolahan kecap.
“Yang paling penting setelah ini, segera mengurus perizinan kepada dinas terkait,” ucapnya.