“Parahnya lagi, kami pernah terlambat bayar 2 hari dan petugas PAM ancam mau dop meteran. Kami sudah lama sabar, tapi begini terus membuat kami kesulitan,” tutur Yoris.
Beberapa warga lain juga mengaku mengalami keluhan serupa. Mereka berharap pihak PAM segera melakukan pembenahan menyeluruh pada jaringan distribusi air, terutama di kawasan yang sering mengalami tekanan air rendah.
Ia menambahkan, warga sudah melaporkan gangguan tersebut ke pihak PAM. Namun, perbaikan yang dilakukan belum memberikan hasil yang signifikan.
Kondisi ini berdampak pada kebutuhan dasar masyarakat. Warga harus menampung air dalam jumlah besar, membeli air isi ulang untuk kebutuhan mendesak, hingga menggunakan jasa pengangkut air dengan biaya tambahan.
“Kami ingin kepastian. Kalau ada kerusakan atau kendala teknis, seharusnya ada informasi resmi. Jangan sampai pelanggan yang selalu bayar iuran justru merasa dirugikan,” tegasnya.
Yoris juga berharap, pihak PDAM bisa menggantikan posisi pegawai Lapangan khusus jalur Golo Karot 2.
“Selama dia jadi petugas lapangan, dia jarang datang kontrol air. Maka dengan itu kami minta untuk segera ganti dengan petugas yang baru,” tutupnya.***
