Hal ini ia sampaikan karena melihat hasil dari beberapa kolaborasi dan pertemuan yang telah dilakukan oleh BPOLBF bersama masyarakat Desa Golo Bilas sebelumnya, terutama melihat bagaimana keterlibatan anak-anak muda dalam Sanggar Kope Oles Todo Kongkol adalah bukti bahwa apa yang sudah dan telah dirintis oleh Desa akan terus dilestarikan.
“Saya lihat Desa Golo Bilas sebenarnya sudah punya produk UMKM, hospitality, kesiapan SDM dan hanya butuh sedikit trigger atau dorongan. Sudah ada tamu juga yang datang, bahkan ada yang ikut berlatih memainkan gendang sampai pagi. Jadi pada dasarnya, hospitality atau kemampuan untuk melayani, berkolaborasi, dan keterbukaan masyarakat Kaper sudah sangat luar biasa, terutama keterlibatan anak muda yang kita semua bisa lihat hari ini” ujar Shana.
Sementara itu, Ketua Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, Adrianus Taur mengatakan bahwa sanggar yang ia pimpin adalah tanda persatuan seluruh masyarakat Kaper untuk melestarikan budaya di DPSP Labuan Bajo.
“Hari ini adalah sejarah Kampung Kaper, yang memberi tanda bahwa kita bersatu padu membangun budaya di Kota Super Prioritas Labuan Bajo. Kehadiran Sanggar Kope Oles Todo Kongkol ini adalah kerinduan kami utamanya untuk melestarikan dan belajar budaya, sehingga bisa dengan mudah kami wariskan ke anak cucu kami. Dan untuk siapa saja, wisatawan maupun masyarakat yang ingin ikut melestarikan budaya Manggarai bisa datang ke Rumah Gendang setiap malam minggu untuk melihat dan bisa turut serta berlatih bersama kami” ujar Andrianus.
Kegiatan peresmian ini ditandai dengan dibunyikannya Gong oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, lalu dilanjutkan dengan pementasan Caci, mengunjungi lapak UMKM di sekitar Mbaru Gendang Kaper, menarikan Danding, Ndundu Ndake, dan atraksi lain yang sarat akan kekayaan budaya Manggarai. Kegiatan ini juga pertama-tama dibuka dengan ritus adat Ronda (perarakan rombongan Caci) dan ritus adat Tiba Meka (penerimaan tamu) di dalam rumah adat.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kearifan lokal, pada tanggal 20 Mei 2022 lalu, BPOLBF menyerahkan beberapa perangkat budaya berupa gong dan gendang kepada Warga Kaper dengan tujuan agar misi warga kaper untuk terus melestarikan budaya dapat terlaksana.





















