Kementerian Sosial telah memiliki berbagai program yang berkaitan dengan kebutuhan perumahan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), program sanitasi, dan hunian layak. “Tugas kami di Kemensos beririsan dengan sektor perumahan, karena sasaran kami adalah keluarga. Rumah menjadi pusat kehidupan keluarga, sehingga penting untuk mengintegrasikan program perumahan dengan kesejahteraan sosial,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Diskusi juga menampilkan keberhasilan pilot project Kampung Nelayan Indramayu, di mana 93 keluarga penerima manfaat (KPM) nelayan berhasil direlokasi ke hunian layak melalui kolaborasi Kemensos dengan berbagai stakeholder. Selain itu, Ditjen Perumahan Kementerian PKP telah bekerja sama dengan Kemensos dalam pembangunan dua tower rumah susun di Cipayung, Jakarta Timur, dan satu tower di Bekasi, Jawa Barat, untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada tahun 2021-2022.
Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah rencana implementasi satu data nasional pada Maret mendatang. Data ini akan menjadi panduan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program, memastikan akurasi serta efisiensi penggunaan sumber daya.
“Kami percaya bahwa dengan regulasi yang terintegrasi, data tunggal, dan kolaborasi kelembagaan, program-program sosial akan memberikan dampak yang lebih nyata. Tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga dalam menciptakan keluarga yang sejahtera,” ujar Fahri Hamzah.
Mensos juga menambahkan bahwa data tunggal ini akan mempermudah advokasi kondisi masyarakat secara menyeluruh. “Data ini akan memberikan perspektif yang lebih luas terhadap kebutuhan sosial masyarakat, termasuk perumahan. Kami yakin sinergi ini akan memberikan dampak besar bagi rakyat,” ujarnya.
Mensos Saifullah Yusuf dan Wamen PKP Fahri Hamzah sepakat untuk membentuk tim khusus guna menyinkronkan langkah kedua kementerian. Tim ini akan fokus pada penyatuan data, penguatan regulasi, dan pengintegrasian program di lapangan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh upaya pemerintah berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan intervensi di sektor sosial dan perumahan. Dengan satu data, regulasi yang kuat, dan kolaborasi yang erat, kami optimis program-program ini akan memberikan hasil yang signifikan,” tutup Mensos Saifullah Yusuf.
Rapat ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi kesejahteraan sosial yang berbasis data, terintegrasi, dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi ini, diharapkan program-program sosial dan perumahan dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
![]()
![]()
