Kegiatan ini jelas Jasuli kegiatan yang mempersembahkan konser heppiee yang dikemas sangat meriah, sehingga menjadikan mahasiswa begitu akrab antar satu dengan yang lain, yang walaupun baru dikenal.
Rektor IKIP Budi Utomo, Associate Prof Dr Nurcholis Sunuyeko MSi dalam keterangan persnya menjelaskan, kampus IKIP Budi Utomo selalu menyambut mahasiswa baru dengan suasana yang meriah dan Heppiee. Hal ini dilakukan agar para maba merasa betah dan kerasan, dimulai awal masuk kampus hingga selama menempuh pendidikan di IBU.
“Kesiapan belajar itu yang lebih mudah menerima pengetahuan dan ilmu manakala kondisi mereka gembira. Ketika suasananya meriah dan heppiee, maka mahasiswa akan mudah menerima kurikulum yang diberikan,” seru Nurcholis.
Untuk itu, lanjut Nurcholis, melalui acara SAMBA maba dirangsang menunjukkan bakat dan talenta yang dimiliki. Sekaligus membiasakan diri jika jenuh, solusi mengembalikan mood agar kembali bergembira melalui kreativitas seni dan budaya. Sehingga, mahasiswa tak hanya cakap di bidang akademik, namun juga non akademik dengan menggali dan mewadahi bakat di bidang seni dan budaya
Wadah tersebut Kata Nurcholis dapat dituangkan melalui menyanyi, tari hingga olahraga. Alasan memilih seni dan budaya, lantaran keduanya tak terpisahkan. Seperti tarian tradisional dan lagu daerah, menjadi jati diri bangsa Indonesia yang tak boleh dilupakan.
“Kampus IBU merupakan miniaturnya Indonesia, di mana mahasiswanya berasal dari seluruh penjuru Nusantara. Sehingga ketika mereka sedang berada di Malang, harus tetap menjaga dan melestarikan budaya asalnya, sebagai bagian dari Indonesia,” beber pria yang dikenal ramah dan penuh inovasi.
Dalam kesempatan itu, Rektor IKIP Budi Utomo turut ambil bagian menghibur maba dengan menyanyikan tiga buah lagu. Mengenakan kostum kombinasi putih gelap, Nurcholis tampil menggunakan topi sebagai ciri khasnya. Tak ayal dalam suasana temaram lampu, Maba tak banyak yang tahu jika pria yang tampil diatas panggung adalah Rektor IBU.





















