“Polemik ini di depan mata yang meresahkan warga lokal di Labuan Bajo yang terjadi pengusiran warga lokal dampak privatisasi sejumlah akses masuk menuju spot wisata, pemimpin gereja diam seribu bahasa, ada apa ini ?, sebut Ahang saat berorasi.
Pihaknya juga mempertanyakan berbagai pihak yang mulanya getol angkat bicara ekologi namun tak peduli isu lingkungan dan persoalan pembangunan hotel yang dinilai melanggar sempadan pantai di Labuan Bajo.
Mantan anggota DPRD kabupaten Manggarai ini menilai, berbagai pihak ini diduga sengaja mengalihkan berbagai isu ke pembangunan Geothermal untuk menutupi jejak buruknya di Labuan Bajo.
“Hati-hati ini, mereka sengaja bungkam situasi di kota pariwisata Labuan Bajo namun konsentrasi ke urusan geothermal yang nyatanya tidak ada masalah namun bawa atas nama masyarakat,” tutur Ahang.
Dia juga singgung berbagai pihak yang dinilainya ngotot tolak pembagunan proyek pengembangan Geothermal Poco Leok, menurutnya orang-orang ini pun penikmat energi panas bumi yang bersumber dari PLTP Ulumbu selama belasan tahun, “aneh bin ajaib seperti ini”.
Ia juga secara tegas mendukung negara membangun infrastruktur kelistrikan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Flores demi kemandirian energi untuk kepentingan masyarakat Flores secara keseluruhan.
