Mahasiswa Magang Ungkap Operasional hingga Dampak PLTP Ulumbu terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Rekan satu fakultasnya, Aprilianus Tri Putra, juga merasakan hal yang sama. Selama magang, mahasiswa dengan peminatan Rekayasa Material itu mengaku wawasan dan pengetahuan teknisnya terkait PLTP Ulumbu serta dampaknya terhadap kelangsungan hidup masyarakat sekitar semakin terbuka lebar.

Pasalnya, mahasiswa asal Kampung Poka, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, itu diberi kesempatan mengamati proses ekstraksi uap dari sumur geothermal dan cara konversinya sampai menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sementara sesuai lapangan, (PLTP Ulumbu) tidak merusak lingkungan,” kata Aprilianus.

Mahasiswa magang lainnya, Marselinus Aryanto Gensi, tak memungkiri adanya stigma terhadap proyek strategis nasional (PSN) itu di mata masyarakat awam. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadinya, ia semakin yakin PLTP Ulumbu adalah sumber energi listrik yang aman dan ramah lingkungan.

“Karena kalau dilihat dari uap panas yang keluar dari sistem produksi itu sudah melalui proses kondensasi, artinya uap panas yang keluar itu sudah bersih dari unsur H2S (hidrogen sulfida),” kata Marselinus.

Ketat dan amannya prosedur tersebut, kata Marselinus, terbukti dari suburnya pohon-pohon yang tumbuh di sekitar PLTP Ulumbu begitupun lahan-lahan pertanian sekitar yang tetap memproduksi hasil tani yang berkualitas.

“Dari segi sosial ekonomi. Dilihat di lapangan sekarang, begitu banyak masyarakat lokal yang bekerja di PLTP Ulumbu. Ini menambah lapangan pekerjaan untuk membantu kehidupan masyarakat lokal,” ungkap Marselinus.

Di akhir wawancara, mahasiswa-mahasiswa NTT ini menyampaikan semangatnya untuk mempelajari seluruh proses geothermal dan berharap bisa menjadi bagian dari kegiatan ini.