Membaca Arah Dukungan Partai di Pilkada Manggarai, Siapa Gantung?

Manggarai, SwaraNTT.netTeka teki arah dukungan Partai Politik (Parpol) di konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai tahun 2024 terus menjadi perbincangan publik.

Segelintir pendukung saling mengklaim terkait arah dukungan parpol. Ada yang bilang partai A akan mendukung paket B, partai B akan mendukung paket C, partai C akan mendukung paket D, dan lain sebagainya.

Teka teki dan sikap pengkaliman itu pun terus mewarnai jalannya tahapan Pilkada 2024.

Namun, hingga saat ini belum ada satu pun bakal calon kepala daerah di Manggarai yang menerima Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai sikap politik terakhir jatuhnya arah dukungan.

Biasanya, SK dari DPP setiap parpol itu baru akan diberikan kepada para bakal calon ketika mendekati masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Demikian juga untuk para bakal calon bupati dan wakil bupati serta bakal calon gubernur dan wakil gubernur, semuanya baru akan diberikan jelang pendaftaran di KPU setempat pada akhir Agustus.

Kendati demikian, keikutsertaan para bakal calon di Pilkada Manggarai semakin terang benderang. Semuanya sudah punya pasangan masing-masing, baik bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati. Logo partai yang diklaim juga ikut dipajang pada sejumlah baliho dan platform media sosial milik kandidat tertentu.

Tercatat ada lima bakal calon yang sudah siap bertarung di perhelatan yang digelar secara serempak di seluruh indonesia itu.

Dari lima bakal calon ini adakah yang berpeluang gantung? Mari kita ulas..

Pertama, Maksi Ngkeros dan Dokter Marianus Ronald Susilo. Keduanya resmi berpasangan usai mendeklarasikan diri di depan ratusan pendukung pada Sabtu 27 Juli 2024 lalu.

Akan tetapi keduanya belum mendapat kepastian dukungan partai politik meski Maksi sendiri kader demokrat.

Deklarasi ini, kata Maksi, hanya deklarasi paket, sekedar untuk mengumumkan kepada masyarakat Manggarai” bahwa mereka maju bersama pada pilkada November mendatang.

“Hari ini hanya deklarasi paket, bukan deklarasi koalisi. Jadi kami masih cari tambah satu partai lagi untuk menggenapi persyaratan tujuh kursi,” kata Maksi kepada awak media.

Hal tersebut kembali dipertegas Ronald bahwa ia sendiri tidak memiliki KTA Demokrat, sehingga belum bisa disebut kader. Saat ini ia sedang berupaya untuk cari satu partai lagi agar bisa berkoalisi dengan demokrat, partai yang disebut-sebut milik Maksi Ngkeros.

Ronald berkata, “tugas saya sekarang adalah bawa satu partai lagi ke Pak Maksi agar bisa mencapai persyaratan minimal tujuh kursi, karena yang kader demokrat hanya Pa Maksi.

Entah partai apa yang dimaksud keduanya saat itu, hanya saja kehadiran Timotius Terang dalam deklarasi memberi sinyal kuat bahwa selain demokrat keduanya juga diusung partai pemilik tiga kursi di DPRD Manggarai itu.

Tapi jangan dulu, berdasarkan informasi yang diperoleh SwaraNTT.net beberapa waktu lalu rekomendasi partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu rupanya hanya jatuh tunggal ke Herybertus Geradus Laju Nabit.

Rekomendasi itu diberikan sesuai SK DPP Partai Perindo nomor 1967-SK/DPP- PARTAI PERINDO tentang pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah.

“Dengan pemberian rekomendasi tunggal ini maka koalisi akan semakin terbentuk. ” Ditargetkan bahwa koalisi akan final dan permanen pada pertengahan Agustus,” ungkap Nabit saat dikonfirmasi SwaraNTT.net

Lantas, partai apakah yang dimaksud Maksi Ngkeros jika saja Perindo jadi mengusung Herybertus Geradus Laju Nabit dan bakal calon wakilnya Fabi Abu pada Pilkada mendatang berdasarkan rekomendasi tersebut.

Mantan Plt Sekda Kabupaten Manggarai Timur itu boleh saja mengklaim partai lain, seperti Hanura, PAN dan PKB, karena arah dukungan tiga partai itu belum nampak.

Namun ia tidak bisa berharap pada PDIP, Golkar, Gerindera dan Nasdem yang sudah nampak mendukung jagoannya masing-masing, kecuali ada lobi-lobi pusat yang mengharuskan Maksi mendapat satu dukungan dari empat partai tersebut.

Rupanya PAN, Hanura dan PKB masih jadi harapan Maksi dan Ronald untuk berlaga di Pilkada 2024. Tetapi jika tiga partai itu mengusung kandidat lain maka pasangan Maksi Ngkeros dan Ronald Susilo bakal terancam gantung.

Kedua, Viktor Slamet dan Yoakim Yohanes Jehati. Dua figur yang memakai akronim paket “Sehati” ini terlihat kompak, di beberapa kesempatan Slamet dan Jehati sering berjalan bersama melakukan safari politik keliling Manggarai.

Jehati sendiri boleh dikatakan aman dari segi dukungan partai, karena selain menjabat Ketua DPD II Golkar Manggarai, figur yang satu ini juga direkomendasikan DPP Golkar maju Pilkada Manggarai.

Namun, berbeda dengan Slamet yang sudah tidak berharap lagi ke Nasdem usai partai pengusung Anies Baswedan di Pilpres kali lalu itu hanya merekomendasikan Thomas Dohu maju Pilkada Manggarai.

Meski sebelumnya yakin didukung Nasdem, Slamet tampak tidak berkecil hati, ia masih mencari peluang ke partai lain.

Saat ini Slamet masih mendekatkan diri ke partai Gerindera dan PAN untuk bisa berkoalisi dengan Golkar.