Memeriahkan Bulan Kitab Suci Nasional SMAN 1 Lelak Gelar Berbagai Lomba

Dalam perjalanan spiritual kata kepsek Bene banyak umat manusia yang mencari makna dan kebahagiaan sejati di dalam hidupnya. Mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang tujuan eksistensi kita serta bagaimana kita dapat hidup dengan penuh makna.

Momentum peringatan BKSN ini juga lanjutnya , dapat memberikan kepada kita rasa untuk semakin menghayati, semakin mendalami kitab suci dan ajaran umat Katolik.

“Bulan kitab suci ini sangat penting bagi kita
semua, oleh karena itu kita harus betul-betul menghayati sebagaimana tema bulan kitab suci ditahun ini yaitu “Tuhan adalah Sumber Kasih dan Keselamatan,” kata Kepsek Bene.

Karena itu Dia berharap kegiatan BKSN yang sudah dilaksanakan dapat menjadi pemersatu antar umat dan semakin menambah kekompakan antar para guru, guru dan murid, lingkungan sekitar serta seluruh umat. Dengan juga menambahkan dengan membaca Kitab Suci siapapun menghidupi ajaran serta nilai-nilai di dalam Kitab Suci sebagai sarana pewartaan kepada umat beriman.

Sementara itu Pastor Paroki Rejeng RD. Kosmas Hariman dalam kotbahnya mengatakan lembaga pendidikan SMAN 1 Lelak melaksanakan kegiatan BKSN bertujuan pertama, memperkenalkan kita suci kepada siswa dan siswi, kedua, supaya siswa dan siswi membaca Kitab suci merenungkan dan mendalaminya, ketiga, supaya Kitab Suci menjadi makanan dan minuman setiap hari bagi umat Katolik, keempat, supaya Kitab Suci itu hidup dan menghidupi kehidupan kita dengan baik.

“karena itu santu hironimus dia mengatakan bahwa orang yang tidak mengenal kitab suci, orang yang tidak mengenal kristus” kata Romo Kos.

Lebih lanjut Imam Projo ini mengatakan, bahwa gereja keuskupan ruteng dan juga para Uskup se-KWI mengajak seluruh umat agar selama masa BKSN 2023, melihat dan merefleksikan bagaimana kasih setia Allah dan sumber keselamatan bagi kehidupan kita.

Misa penutupan BKSN yang dilaksanakan lanjut Romo Kos bukan berarti kita juga menutup kitab suci dan tidak dibaca, tetapi semua umat diajak untuk tetap membaca kita suci setiap hari, sebagai sumber inspirasi, roh yang memberikan kita semangat, roh yang menuntun kita agar kita bisa menjalankan kehidupan kita dengan baik, kalau kita membaca kita suci setiap hari.

“Misa penutupan bukan berarti kita tutup Alkitab, kita tutup kitab suci kita, tidak dibaca tunggu tahun depan, tidak, kita tetap diajak untuk membaca kitab suci setiap hari, bukan berarti kita tutup, tidak, yang kita tutup adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bulan kitab suci nasional”, tutup Romo Kos.

 

News Feed