Sementara untuk penambahan akses jalan masuk dan tempat upacara pihaknya sangat memprioritaskan itu, agar Natas Labar tidak hanya dilihat sebagai tempat rekreasi tetapi bisa digunakan untuk upacara kenegaraan, baik upacara hari pendidikan, hari kemerdekaan maupun hari besar keagamaan, seperti jumat agung.
Meski tidak untuk digunakan tahun ini, Epit berharap tempat upacara itu sudah bisa digunakan pada tahun 2025.
“Pengerjaannya baru mulai bulan Juli, tidak mungkin Agustus kita sudah pakai. Kita buat sekarang supaya bisa digunakan untuk tahun 2025 dan seterusnya. Kalau tidak dibangun seperti itu maka upacara kenegaraan terpaksa kita lakukan di Stadion terus” ungkap Epit
Karena itu Epit berharap pengerjaan tahap dua nanti bisa langsung disiapkan dengan tempat yang bisa jadi multi fungsi, artinya bisa digunakan untuk upacara.
Berselang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Heri Patria mengatakan bahwa anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan tahap dua nanti tidak lagi bersumber dari pinjaman daerah, tetapi bersumber dari DAU SG sebesar Rp.3,3 miliar.
“Untuk pengerjaan tahap dua kita pakai anggaran yang bersumber dari DAU SG kurang lebih Rp.3,3 miliar. Pembangunan tahap pertama memang bersumber dari pinjaman daerah tetapi tahap dua tidak” kata Heri.