Ruteng, SwaraNTT.net – Aksi damai Pergerakan Mahasiswa Manggarai (PMM) di jalur perbatasan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berakhir ricuh, Rabu (24/06/2020).
Baca Juga : Jika Ada Pabrik Semen, Gubernur VBL : Matim Akan Bertumbuh Luar Biasa
Pasalnya, aksi yang semula berjalan damai, tiba-tiba salah satu oknum polisi diduga melakukan provokasi terhadap mahasiswa dilokasi yang tidak jauh dari Luwuk dan Lingko Lolok.

Alhasil, salah satu kader PMM mengalami luka-luka akibat todongan senjata oknum polisi Polres Manggarai.
“Kami menyayangkan sikap oknum polisi yang melakukan tindakan tidak terpuji, padahal tupoksi kepolisian itu mengayomi, sesuai aturan UU No. 2 Tahun 2002,” ujar Zulfiqar, salah satu aktivis PMM lewat rilis yang diterima SwaraNTT, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga : Penafsiran Petugas DPMD Kabupaten Sabu Raijua Sebagai Pemicu Konflik
Maka dari itu, Zulfiqar menegaskan akan melakukan unjuk rasa besar-besaran serta mengecam tindakan represif oknum polisi Polres Manggarai terhadap aktivis mahasiswa.