Panen Cengkeh Berdampingan PLTP Ulumbu, Hendrikus Ampak: Anugerah Alam untuk Orang Wewo

Menurut Hendrikus, narasi kerusakan lingkungan yang menyebabkan menurunnya hasil pertanian warga sekitar PLTP Ulumbu yang telah beroperasi belasan tahun di desa Wewo merupakan hanya cerita Mitos jauh dari fakta.

“Banyak orang yang cerita bohong diluar sana lalu muat di media massa seolah-olah ada insiden bahkan terjadi kerusakan lingkungan di sekitar pembangkit panas bumi Ulumbu,” ucap Hendrikus.

Belasan tahun hidup derdampingan langsung dengan PLTP Ulumbu jelas Hendrikus, para petani masih melakukan aktifitas setiap hari di kebun hingga menikmati hasil pertanian dan tetap hidup sehat.

“Hasil pertanian kami seperti tanaman Cengkeh bahkan Kopi tetap normal. Panen hasilnya banyak itu ketika tanaman di rawat dengan baik bukan karena panas bumi Ulumbu,” ujarnya.

Pembangunan proyek PLTP Ulumbu hingga beroperasinya saat ini, sebutnya cara kami orang Wewo berkorban untuk masyarakat Manggarai,”berkorban bukan berarti ada hal yang kemudian mengorbankan kami dari sisi kerusakan lingkungan tetapi tanah kami dikasih ke negara untuk kepentingan umum”.

Yang membingungkan kata Tua Gendang Wewo ini, para penolak Geothermal ini bukan orang asli Wewo tapi pemahaman orang luar bahwa kami menolak. Anehnya lagi sambungnya, mereka itu telah lama menikmati listrik dari panas bumi Ulumbu yang merupakan tanah Gendang Wewo.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan