Keberadaan Rumah Gendang sebutnya, diharapkan mampu mempererat hubungan antargenerasi serta menjaga warisan leluhur agar tetap hidup. Baginya, rumah gendang adalah denyut nadi kehidupan budaya Manggarai.
“Dengan rumah gendang yang terbangun, tradisi dan kearifan lokal akan terus hidup, menjadi sumber kekuatan sosial kita,” ungkapnya.
Jika seluruh Rumah Gendang berhasil dibangun, Ia meyakini akan menjadi bukti nyata kebangkitan budaya lokal yang didukung kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Sementara itu, ketua panitia pembangunan rumah Gendang Pau Robertus Mangkung menyampaikan jika rencana pembangunan terhadap rumah gendang Pau telah dibahas sejak lama tanpa ada tindakan nyata.
Namun kata dia, pada tahun 2025 rencana pembangunan rumah tersebut telah di lakukan. Sehingga lanjut dia, hari ini telah membuktikannya dengan acara peletakan batu pertama.
Menurutnya, rumah gendang merupakan warisan luhur, juga sebagai tempat bermusyawarah dan menyelesaikan persoalan dalam kehidupan bersama.
“Rumah gendang itu sangat di perlukan dan keberadaannya sangatlah penting meskipun pembangunannya tidaklah muda yakni diperlukan sumber daya, tenaga, pikiran dan pengorbanan apalagi biaya yang tidak sedikit,” katanya.