Penjabat Sekda Lambertus Paput Pimpin Operasi HPR, Pemkab Manggarai Mantapkan Langkah Menuju Bebas Rabies

Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut arahan Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, yang sebelumnya memimpin rapat koordinasi darurat bersama Ketua-ketua Fraksi DPRD Manggarai terkait penanganan kasus gigitan anjing di Kota Ruteng.

Pemkab Manggarai berkomitmen untuk terus melakukan vaksinasi massal, penertiban HPR, dan edukasi kepada masyarakat hingga situasi dinyatakan aman dari ancaman rabies.

“Target kami jelas: tidak ada lagi korban gigitan rabies di Manggarai. Kami akan terus bergerak sampai tuntas,” tegas Penjabat Sekda Lambertus.

Menurut Penjabat Sekda Lambertus Operasi penertiban HPR di Langke Rembong ini akan menjadi contoh bagi kecamatan lain untuk melakukan langkah serupa.

Pemerintah menargetkan kegiatan ini berlangsung secara berkelanjutan hingga seluruh wilayah Manggarai bebas dari ancaman rabies.

Terpisah melalui sambungan Telpon seluler, anggota DPRD Manggarai, Avent Mbejak mengapresiasi atas langkah cepat Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui operasi penertiban Hewan Pembawa Rabies (HPR).

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi warga dari ancaman rabies.

“Aksi penertiban ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menegakkan aturan dan melindungi keselamatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kerja cepat tim di lapangan. Penertiban HPR ini adalah upaya penting untuk memastikan Manggarai bebas rabies,” ujarnya.

Aven menilai operasi yang dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah, menunjukkan keseriusan Pemkab Manggarai dalam melindungi masyarakat dari ancaman rabies dan menindaklanjuti berbagai masukan yang sebelumnya telah disampaikan oleh DPRD.

“Saya memberi apresiasi kepada pemerintah daerah yang bergerak cepat melakukan penertiban hewan penular rabies. Ini langkah konkret yang kami harapkan sejak awal,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Menurut Aven, sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat menjadi kunci dalam mencegah meluasnya kasus rabies di wilayah perkotaan Ruteng. Ia menegaskan bahwa langkah cepat seperti operasi HPR harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan terencana, bukan hanya ketika muncul kasus baru.

“Operasi ini jangan hanya bersifat reaktif. Harus ada jadwal rutin vaksinasi dan pengawasan terhadap hewan peliharaan, terutama di lingkungan padat penduduk,” tambahnya.

Aven juga mengingatkan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mendukung program pemerintah.

Ia mengimbau warga untuk bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya, memastikan vaksinasi dilakukan, dan melaporkan segera jika ada kasus gigitan atau perilaku anjing yang mencurigakan.

“Kita semua punya peran. Jangan biarkan anjing berkeliaran tanpa kendali. Pemerintah sudah bekerja, sekarang masyarakat juga harus ikut menjaga,” katanya.

Aven berharap langkah Pemkab ini menjadi awal dari gerakan bersama menuju Ruteng bebas rabies.

“Saya mendukung penuh semua upaya pemerintah untuk menjamin keselamatan warga. Keseriusan ini patut diapresiasi dan diteruskan,” tutupnya.

Ia juga mengharapkan agar masyarakat mendukung kegiatan ini dengan menjaga dan vaksin hewan peliharaan masing-masing, serta tidak membiarkan anjing berkeliaran bebas di jalan umum.

Selain itu ia berharap langkah Pemkab ini menjadi awal dari gerakan bersama menuju Ruteng bebas rabies.

“Saya mendukung penuh semua upaya pemerintah untuk menjamin keselamatan warga. Keseriusan ini patut diapresiasi dan diteruskan,” tutupnya.***

 

Posting Terkait

Jangan Lewatkan