Persentase Anak Stunting di Manggarai Menurun, Kecuali Reok Barat

Manggarai, SwaraNTT.Net – Persentase anak stunting di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan ke 3,6% jika dibandingkan dengan kondisi stunting sejak awal 2022.

Sekda Manggarai, Jahang Fansi Aldus mengatakan, selama bulan Agustus 2022, total balita yang diukur sebanyak 26.564 dari sasaran sebanyak 28.024 balita.

Dari jumlah tersebut, kata dia, jumlah balita stunting sebanyak 4373 orang atau 16,6%. Jumlah tersebut lebih rendah atau mengalami penurunan sebanyak 947 anak dibandingkan pada pengukuran bulan Februari 2022.

“Total anak stunting pada Februari 2022 sebanyak 5320 orang atau 20,1%. Hal tersebut berdasarkan pengukuran stunting pada bulan Agustus 2022 melalui aplikasi E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)” Kata Sekda, Minggu (4/9/2022).

Dikatakannya, penurunan jumlah balita stunting hampir terjadi di semua Kecamatan kecuali Kecamatan Reok Barat dibandingkan dengan bulan Februari 2022.

Berdasarkan persentase per kecamatan hasil Balita yang diukur dan ditimbang Bulan Agustus 2022 ini dari yang tertinggi secara berurutan sebagai berikut: Kecamatan Ruteng 28,9% (999) dari 37,2% (1045), Kecamatan Cibal Barat 23,3% (308) dari 24,1% (311), Kecamatan Lelak 23,0 (227) dari 37,2% (370), Kecamatan Wae Rii 22,3% (596) dari 33,6% (861).

Sementara itu, Kecamatan Reok Barat 22,3% (299) dari 16,4% (223), Kecamatan Cibal 19,8% (510) dari 22,8 (588), Kecamatan Satar Mese 16,4% (471) dari 17,1 (531), Kecamatan Satar Mese Barat 13,1% (202) dari 20,1%, (348), Kecamatan Satar Mese Utara 12,5% (254) dari 14,5% (257), , Kecamatan Rahong Utara 9,5% (168) dari 14,2% (257) , Kecamatan Reok 8,0% (117) dari 18,0 (301) dan Kecamatan Langke Rembong 4,9% (222) dari 6,4% (286).