Sebelum penanaman pohon dilakukan, terdahulu diadakan ritus adat (pande manuk) sebagai penghormatan kepada roh para leluhur di mata air tersebut oleh tokoh adat Gendang Waso. Selanjutnya ibadat sabda dan pemberkatan anakan pohon Ara.
Dalam renungan singkatnya RD. Gabriel Harmin mengatakan, merawat mata air sebagai sumber kehidupan sama dengan merawat martabat manusia. Ini juga kata Dia merupakan pengejahwantaan dari iman katolik. Karena itu Romo Gabriel mengajak semua agar selalu menjaga alam dan merawatnya dengan baik, sehingga alam juga akan menjaga kita dengan menyediakan apa yang kita butuhkan seperti air.
“Seluruh komitmen kita satukan, seluruh niat, kita ingin merawat mata air sebagai sumber kehidupan kita. Merawat mata air, berarti merawat kehidupan. Karena itu, barangsiapa yang menodai dan merusak alam ini, sama dengan merusak kehidupan dan martabatnya sendiri,” pesan RD. Gabriel Harim, Pr dalam renungannya.