“Alhamdulillah, sekarang sudah 24 jam, sudah semangat orang belajar, internetnya sudah jalan. Sekarang ujian sudah bisa pakai listrik, kemarin kami pakai mesin genset, karena listrik hanya menyala malam sampai pagi. Sudah maju sekarang, sudah bisa ujian siang hari,” sambung Raodah.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sahdan mengapresiasi keberhasilan PLN dalam melistriki Bajo Pulau selama 24 jam lewat interkoneksi kabel udara dari sistem Tambora. Sahdan optimistis, lewat suplai listrik 24 jam akan mampu menunjang aktivitas masyarakat di Bajo Pulau sehingga meningkatkan perekonomian baru di kawasan NTB Timur.
“Saya kira sangat penting terkait listrik ini, karena masyarakat Bajo Pulau berprofesi nelayan, di mana nelayan ini sangat membutuhkan listrik untuk menunjang usaha mereka. Ke depan Bajo Pulau akan bangkit menjadi sebuah perekonomian baru di kawasan NTB bagian timur. Saya sangat bangga dengan ini, terima kasih,” ujar Sahdan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Negara, PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus melakukan dekarbonisasi untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
”Kami terus menggenjot dekarbonisasi dalam rangka memitigasi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Tak hanya itu, melalui dekarbonisasi ini kita juga berkomitmen untuk meningkatkan keandalan suplai listrik bagi masyarakat kita yang ada di pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Dekarbonisasi harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” jelas Darmawan.