Beroperasinya pembangkit tersebut sekaligus mengoptimalkan jalur transmisi Nagan–Sigli sebagai bagian dari sistem kelistrikan Aceh.
Selain itu, PLN juga telah memulihkan jaringan transmisi Arun–Bireuen serta Pangkalan Brandan–Langsa yang merupakan backbone interkoneksi Sumatra–Aceh.
Jaringan ini sempat mengalami gangguan akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah.
Dengan sistem utama yang telah kembali normal dan seluruh gardu induk beroperasi, PLN selanjutnya memfokuskan upaya pada percepatan pemulihan jaringan distribusi listrik hingga ke masyarakat, terutama di wilayah dengan tantangan geografis dan akses yang masih terbatas.
Darmawan menegaskan bahwa setiap tahapan penormalan distribusi listrik dilakukan secara bertahap dan dengan mengutamakan aspek keselamatan masyarakat.
“Kami memastikan proses penyaluran listrik dilakukan secara aman, khususnya di daerah yang masih terdapat genangan air atau lumpur, agar masyarakat dapat kembali menikmati listrik dengan nyaman,” jelasnya.
PLN berkomitmen untuk terus bersama masyarakat Aceh meningkatkan keandalan layanan kelistrikan serta memantau kondisi sistem secara berkelanjutan hingga seluruh pelanggan kembali menikmati pasokan listrik secara normal.
“Bagi pelanggan yang listriknya belum menyala, kami terus berkoordinasi dan memastikan instalasi pelanggan dalam kondisi aman sebelum pasokan listrik kembali disalurkan,” tutup Darmawan.
Dengan pulihnya sistem kelistrikan Aceh dan beroperasinya seluruh gardu induk secara normal, diharapkan aktivitas ekonomi, layanan publik, serta kehidupan sosial masyarakat Aceh dapat kembali berjalan secara bertahap dan berkelanjutan.***
![]()
![]()
![]()
