Adapun terkait dinamika yang terjadi di lapangan tentang pemanfaatan air Tiwu Bala, kata Adrys, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak dan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan transparan.
“Ke depan akan ada banyak agenda sosialisasi, termasuk penjelasan kepada masyarakat terdampak tentang setiap tahapan proyek. Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pemerintah daerah sangat penting dalam hal ini,” tambahnya.
Persiapan pengeboran direncanakan pada 2026, dan selama proses berlangsung, PLN akan mengatur radius steril demi keselamatan dan akan mengomunikasikan setiap aktivitas, mulai dari mobilisasi hingga potensi dampaknya, agar masyarakat semakin memahami aktivitas-aktivitas PLN di lapangan.
Sementara itu, General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa berdasarkan diskusi bersama tim verifikasi dan Pemprov NTT, salah satu langkah yang perlu diambil dalam pelaksanaan proyek ini ialah sosialisasi kepada masyarakat terdampak.
“Banyak masyarakat berharap penjelasan langsung dari PLN. Melalui media visit ini, kami ingin memastikan informasi yang mereka terima jelas, benar, dan bersumber dari pihak yang tepat,” kata GM Rizki.
Seluruh awak media yang terlibat dalam kegiatan ini begitu antusias dan menanggapi positif ajakan PLN untuk mengunjungi langsung proyek PLTP Mataloko ditemani KTPB UPP Nusra 2. Mewakili Tribun Flores, Charles Abar, mengatakan kegiatan ini memberi banyak pencerahan bagi wartawan tentang pengerjaan geothermal.